Puasa Puisi

ketika Tulisan tak lagi dibaca,

ketika Suara sekedar didengarkan,

kemana makna puisi dalam Bacaan?

kemana arti Berdiri?



jika puisi sebuah kata-kata,

jika puisi hanya barisan huruf belaka,

dimana adanya berita?

dibarisan mana buktikan cinta?



banyak hati telah pergi,

sedang jembatan mulai sepi,

siapa kan sudi tinggal di sini?

bersama puisi-puisi mati.



puisi yang lahir dari paru

puisi yang lahir dari empedu

atau dari perut..

bahkan lebih rendah dari itu..



apa bisa dipercaya?



itu puisi, menelurkan dengki...

menggiring opini-opini, basa-basi



karena mata tak lagi membaca,

karena telinga tak lagi menyimak,

karena hati tak lagi sudi menelaah,



kelak kesaksian kan diuji,

kumpulan puisi kan dihitung dengan teliti,

tempat-tempat kan dibagi,

semua dipilih dari sini.

oleh Yan Beneran pada 15 November 2010 jam 22:32
"kanggo basic angkasa art" ©2010

sungguh puisi yang bagus...inspiratif..